konon, jenis ayam kampung sudah dikenal sejak zaman kerajaan kutai. pada saat itu, ayam kampung merupakan salah satu jenis persembahan untuk kerajaan sebagai upeti dari masyarakat setempat. keharusan menyerahkan upeti menyebabkan ayam kampung selalu diternakkan warga kampung dan menyebabkan ayam kampung tetap terjaga kelestariannya. disamping itu, ayam kampung memang sesuai dengan selera masyarakat setempat. kebiasaan beternak ayam kampung tersebutlah yang menyebabkan ayam ini mudah dijumpai di seluruh tanah air.
sampai sekarang sistem upeti dalam arti perpindahan barang (ayam kampung) dari desa ke kota masih tetap ada. bedanya, saat ini perpindahan tersebut lebih bersifat bisnis. bisnis ayam kampung memiliki peluang yang sangat besar mengingat orang kota masih banyak yang mengonsumsi ayam kampung atau telur yang diproduksi di desa. namun seiring dengan wakt, ayam kampung pun kini sudah mulai diternakkan di daerah pinggiran-pinggiran kota.
baca juga : kelebihan ayam kampung
berkembangnya budidaya ayam kampung menyebabkan ada pihak yang berkeinginan untuk mengganti nama ayam kampung menjadi ayam buras (ayam bukan ras). istilah buras muncul dari orang yang merasa risi dengan kata "
kampung" karena menyiratkan arti "
kampungan/tertinggal" sehingga dirasa kurang
marketable. namun menamakan ayam kampung dengan ayam buras adalah semua jenis ayam selain ayam bukan ras. dengan demikian nama ayam kampung kampung tetap populer saat ini.
No comments:
Post a Comment