Saturday, September 17, 2016

menetaskan telur

menetaskan telur dapat dilakukan secara alami atau buatan. jika secara alami, induk ayam itu sendiri yang akan mengerami telurnya. penggunaan jasa entok (itik manila) dapat dilakukan bila entok memang sudah siap mengeram. caranya dengan mengganti telur entok dengan telur ayam.
cara penetasan yang paling aman sebenarnya cara alami karena hanya menunggu telur menetas selama 21 hari. namun hasil bibit ayamnya terbatas. umumnya seekor induk ayam atau entog hanya dapat mengerami 10-14 butir. dengan demikian, hasil telur yang menetas hanya berkisar 8-12 ekor (daya tetas telur sekitar 80%). cara penetasan telur lain adalah dengan menggunakan alat tetas buatan. dengan cara ini akan lebih memungkinkan pengadaan bibit ayam dalam jumlah banyak.
Prinsip kerja alat tetas adalah mengganti panas yang ditimbulkan oleh eraman badan induk ayam dengan alat pemanas buatan. sumber pemanasnya dapat menggunakan lampu minyak, lilin atau lampu pijar. namun jika menggunakan lampu minyak harus telaten menambah bahan bakar, membesarkan atau mengecilkan nyala lampu. walaupun menggunakan listrik (lampu pijar) tetap dilengkapi lampu minyak sebagai pemanas darurat berjaga-jaga ketika listrik mati. namun kesemua itu masihlah sedikit merepotkan maka bagi anda yang memiliki modal besar disarankan menggunakan mesin penetas telur full otomatis digital tetomatic. mesin penetas telur jenis ini semua menggunakan panel kontrol otomatis serta dilengkapi inverter sehingga tidak kuatir ketika laistrik mati secara otomatis akan mengatur pasukan listrik sendiri dari aki atau genset.

baca juga: perhitungan kebutuhan telur tetas





telur tetas yang sehat penampilan bersih tidak terlalu lonjong
dan tidak terlalu bulat serta ukuran rongga udara besar

telur fertil tampak tunas atau embrio ketika diteropong
untuk pedesaan yang belum ada aliran listriknya dapat menggunakan lampu minyak sebagai sumber panas.
mesin penetas telur dengan pemanas lampu minyak


hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penetasan telur menggunakan alat tetas sebagai berikut:
  1. air dan kelembapan 
air dibutuhkan dalam proses penetasan untuk mengatur kelembapan. kelembapan yang ideal untuk unggas berkisar 60-70%. pengukuran kelembapan ini dapat diukur menggunakan alat yang disebut higrometer atau thermohigro.






jika kelembapan terlalu rendah atau tinggi akan mematikan embrio. untuk mempertahankan kelembapan ideal perlu diperhatikanhalhal sebagai berikut:
  • mempertahankan temperatur dalam mesin penetas telur 
  • mengatur ventilasi mesin penetas telur 
  • menambah air dalam nampan jika volume menyusut 
  • memberi sehelai kain atau spons dalam nampan agar kelembapan merata 
  • dipasang kipas 
  • pasang higrometer atau thermohigro 
2. temperatur 

temperatur suhu dalam mesin penetas telur diusahakan berkisar 38 C atau 100-102 fahrenheit. oleh karena itu mesin penetas telur pastinya telah dilengkapi alat pengontrol suhu yaitu thermostat.



Rp 80.000,-











mesin penetas telur dilengkapi ventilasi untuk mengatur kapan dibuka dan ditutup sesuai prosedur penetasan yang baik dan benar menjaga stabilisasi suhu terhadap pengaruh suhu luar ruangan (fluktuasi udara). upayakan yang terbuka hanya ventilasi agar pergantian udara segar (mengurangi kadar amoniak berlebih yang tidak baik untuk kesehatan janin ayam) tetap terjaga. 

3. pemutaran telur 

untuk telur jumbo semacam angsa atau kalkun sebaiknya menggunakan mesin penetas telur dengan rak kawat datar sedangkan untuk telur kecil semacam ayam, bebek, entok dan lain-lain dapat menggunakan rak putar (lebih memudahkan dalam pemutaran telur). telur perlu dibolak balik secara teratur dan merata selain agar pemanasan merata juga membantu perkembangan embrio selama masanya untuk cara pemutaran telur nanti saya buatkan artikel sendiri secara lebih jelas.








No comments:

Post a Comment