Friday, September 16, 2016

memulai usaha peternakan ayam kampung petelur dari telur tetas

setiap memulai suatu usaha, tak terkecuali usaha dibidang peternakan ayam kampung, tentunya harus ada perencanaan terlebih dahulu. perencanaan usaha dalam beternak ayam kampung petelur idealnya diawali dengan pengadaan bibit. hal ini penting untuk memperoleh bibit yang baik sehingga hasil yang didapatkan adalah yang berkualitas baik.perolehan bibit ayam kampung petelur tersebut diantaranya adalah dengan cara memelihara induk ayam, membeli telur tetas, membeli doc, dan membeli ayam dara.

baca juga: pengadaan bibit ayam kampung

MEMULAI USAHA DARI TELUR TETAS 
cara ini masih jarang dilakukan oleh masyarakat karena sulit mendapatkan bibit yang sudah terjamin dibuahi di pasaran umum. hal ini hanya bisa dilakukan antar peternak, baik secara kelompok atau antar perorangan. langkah ini juga merupakan kelanjutan dari memulai usaha dengan induk penghasil telur tetas. setelah induk menghasilkan telur, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

  1. memilih telur tetas
telur tetas yang baik bisa dijadikan bibit atau bisa ditetaskan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • kulit telur tampak bersih dan tidak cacat (seperti retak atau pecah)
  • permukaan kulit telur halus 
  • kulit telur tudak tampak terlalu tipis 
  • bentuknya oval (bulat lonjong) dengan perbandingan lebar dan panjang 3:4. telur yang terlalu lonjong atau bulat daya tetasnya rendah.
  • ukuran seragam normal (tidak terlalu besar atau sebaliknya). bobot normalnya 35-40 gr. jika bobotnya kurang dari 35 gr, bibit yang dihasilkan kecil dan lambat pertumbuhannya sedangkan telur dengan bobot diatas 40 gr daya tetasnya rendah kebanyakan bibit sering mati sebelum keluar dari cangkang.
  • pada bagian dalam bulatan telur yang tumpul terdapat ruang udara yang masih utuh seperti saat dieklaurkan dari induknya. ruang udara itu dapat dilihat ketika diteropong menggunakan teropong telur (egg candler)
  • telur berasal dari induk betina yang dikawini pejantan yang baik dan sehat
  • telur tidak disimpan lebih dari 6 hari (saran: sebaiknya jangan lebih dari 3 hari). penyimpanan sebaiknya dilakukan pada tempat yang bersuhu sesuai dengan suhu tetas telur.

No comments:

Post a Comment